TUBAN- Desa Batik akan segera terwujud di Desa Sunurgung, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. Hal ini menyusul kedatangan tim Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS untuk melakukan assasement dalam persiapan pelaksanaan program Desa Batik di Desa tersebut. Ahmad Mulyono (koordinator lapangan ZCD) datang ke Sumurgung bersama Rita (penggagas Eco Fashion Week NTT) sejak Rabu (8/8) dan akan kembali ke Jakarta pada Jum'at besok (10/8) Selama di Tuban, mereka didampingi Pimpinan BAZNAS Kabupaten Tuban H. Masduqi NS dan Drs. Sujuti".
Dalam kedatangannya, Mulyono fokus melakukan penilaian terhadap kebutuhan, permasalahan, dan potensi yang ada di Sumurgung terkait pelaksanaan program ZCD ini. Mulyono melakukan penggalian data dengan mnggunakan metode Participatory Rural Apprecial (PRA). Dengan melibatkan para calon mustahik, Mulyono akan mendampingi untuk membuat Schedule (peta jalan) program selama 3 tahun.
Ditanya terkait langkah yang akan dilakukan, Mulyono mengatakan bahwa dia akan mendampingi warga untuk menguatkan fashion ramah lingkungan. “Yang tentunya tidak melupakan bahwa batik adalah sebagai haritage (peninggalan nenek moyang),” kata Mulyono.
Dihubungi petugas BAZNAS Kabupaten Tuban, Kepala Lembaga ZCD BAZNAS Anang Fahmi mengungkapkan bahwa pelaksanaan program ZCD di Sumurgung akan dilakukan mulai dari permodalan, pendampingan produksi, sampai penemuan pangsa pasar. “Bahkan produk dari mustahik ini nanti bisa kami pamerkan sampai ke luar negeri,” kata Anang.
Untuk itu, kualitas produk akan dijaga dan bentuk produk akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar. “Akan kita sesuakan dengan siapa sasaran pembeli produk batik ini nanti. Misalkan hotel, home stay, atau super market,” lanjut Anang.
Dalam memasarkan produk ini, Anang berencana memanfaatkam momentum Hari Batik Nasional tanggal 1 Oktober. (whd)
Sumber : kampungbatiktuban.blogspot.com
Sumber : kampungbatiktuban.blogspot.com
Comments
Post a Comment